Friday, August 27, 2010

Anda Masih Jomblo ? Here is a Story For You

Percayakah sahabat, jika ada orang yang belum pernah menjalin hubungan cinta ( a.k.a pacaran ), bahkan ia kini telah berusia 26 tahun ? Saya akan sampaikan visi hdupnya yang luar biasa, mudah2an menjadi inspirasi. Kenapa ? Karena ia menjalani kehidupannya dengan bahagia



Saya pernah bertanya, "Ga ngerasa kesepian, sendiri terus begini ?" dia jawab sambil tersenyum, "Semua tergantung pd pola pikir kita. Tuhan belum kasih jodoh, mungkin bermaksud agar kita memuaskan mencurahkan cinta pada keluarga dan sahabat kita. Lagipula, ketika kita dikelilingi begitu banyak cinta dari org yang benar-benar tulus pada kita , harusnya kita bersyukur sebesar-besarnya. Cinta dari kekasih bukan satu-satunya alasan kita utk berbahagia, kan ?”

Sahabat, luar biasa bukan ? Memang, pemahaman seperti yang dia katakan diatas, tidak datang dalam sekejap. Ada begitu banyak hal menyedihkan yg sudah dia lalui. Tapi, senjata utama dia untuk bertahan dalam kesendiriannya, adalah keyakinannya yg begitu besar pda sang khalik. Dia percaya sepenuhnya, bahwa apapun yg terjadi dalam hidupnya adalah MURNI bentuk kasih sayang Tuhan padanya


Tentang kasih sayang Tuhan yang misterius, akan saya berikan analoginya. Kita sebagai orang yang normal, pasti merasa kasihan sekali pada orang yang cacat ( buta, lumpuh, downsindrome, dsb). Kita menganggap mereka itu "manusia yg kurang sempurna". Itu dari sudut pandang kita, sebagai manusia. Tahukah sahabat, bahwa itu adalah bentuk sayangnya Tuhan pada mereka?

Kenapa ? Mereka yang buta, tidak akan bisa melihat hal2 maksiat, ini mengurangi beban pertanggungjawaban mereka kelak di hadapan Tuhan. Bandingkan dengn kita, yang kadang tidak bisa menjaga mata dari hal2 yg berdosa. Sanggupkah kita mempertanggungjawabkannya nanti ?

Nah, begitu juga dalam kasus “Jomblo abadi”. Tuhan belum memberikan pasangan ( dalam hal ini "pacar" atau “suami” atau “istri”) kepada sahabat-sahabat semua, semata-mata adalah bentuk cinta-Nya pada sahabat. Ingin menjaga diri ini dari pergaulan yang salah, dari hal2 buruk yang sekarang jadi pemandangan umum setiap hari. Sahabat tahu sendiri, bagaimana pergaulan bebas anak zaman sekarang. Siapa yang bisa menjamin, kalo sahabat punya pacar akan selalu di jalur yg benar ? Ga ada yg tahu, kecuali Tuhan Yang Maha Tahu. Dia tahu yg terbaik buat diri kita

Pada saatnya yang menurut Dia tepat, akan datang sang Arjuna/Srikandi yang menerima diri sahabat apa adanya, bukan sebagai pacar, tapi sebagai suami/istri yng mendampingi, tidak hanya di dunia, bahkan hingga ke akhirat nanti. Indah, bukan

Di sela-sela masa menunggu ini, janganlah bermuram durja. Isi hari-hari dengan selalu memperbaiki diri. Rajin merawat diri, rajin beribadah, rajin bersedekah. Hingga ketika saat itu tiba, sahabat akan berjumpa dengan ia yang ditakdirkan langit.



Selengkapnya...

Saturday, August 14, 2010

Berdamai Dengan Segala Keterbatasan

Setiap manusia itu sudah memiliki jalan hidupnya sendiri. Takdir yg harusnya kita jalani dgn tersenyum. Takdir yang kalau disikapi dengan baik, akan jadi ladang amal kebaikan bagi kita.
Kebahagiaan itu bukan datang dari sebanyak apa yang kita punya atau setinggi apa prestasi yg kita capai di mata manusia. Tidak…. Bahagia itu datangnya dari hati, dari kemampuan kita berlapang dada dan bersyukur pada apa yang kita dapat.

Sering sekali kita melihat teman-teman sebaya yang bebas bersekolah dimanapun mereka ingin, berpesiar kemanapun mereka suka dan berbelanja apapun yang mereka dambakan. Di mata kita, mereka tampak tak bercela.

Tapi… Apakah kita berani menjamin, bahwa mereka yang kuliah, bekerja atau bebas bepergian kemana aja tanpa pusing mikirin uang itu BAHAGIA ? Setiap orang punya masalahnya sendiri. Kita melihat mereka bahagia, karena kita tdk tahu, apa yg ada dibalik wajah bahagia itu.
Setiap orang diberikan porsinya masing-masing Orang yang tidak punya masalah dengan materi, biasanya bermasalah dgn hati dan kebahagiaan sejati. Orang yg bermasalah dgn uang, biasanya tdk bermasalah dgn harmoni hidup, dan hanya punya sedikit masalah, tdk terlalu kompleks.

Jadi, janganlah merasa "kecil" dihadapan teman-teman yang bisa kuliah dan plesir kemana-kemana, serta memiliki apa saja yang mereka inginkan. Menjadi "besar" lah, dengan hal-hal yang tampaksepele di mata kita, namun jika dilakukan dengan kesungguhan hati, maka teramat besarlah nilainya di mata Tuhan


Selengkapnya...

Pertemuan Dua Hati


Hati baru bisa bertemu kalau ada kesamaan persepsi. Mereka punya kesamaan tujuan dan idealisme. Meminjam dari istilah Oprah, tidak ada yg namanya keberuntungan, yang ada hanyalah "kesempatan yg bertemu dengan persiapan", termasuk urusan hati..

Hati baru akan bisa saling bertemu, jika jalan pikiran dan pemahaman mereka berada di "frekuensi" yg sama. Ini juga, yang jadi alasan, kenapa ada laki-laki yang bersama dan bersahabat sekian lama tidak berlanjut ke jenjang yang lebih serius,  malah kemudian bersama dan menikah dengan org lain. Ini terjadi karena mereka tidak berpikir di frekuensi yg sama. Ibarat gelombang radio, yang satu di frekuensi AM, sedang yang lainnya di frekuensi FM.

Hal penting yang harus dimiliki oleh pasangan adalah sifat yang berbeda, tapi kegemaran/hobi sama, dan bukannya sifat sama, dan hobi beda. Karena  pasangan yang sama persis sifatnya, akan mudah goyah jika mereka menemukan satu perbedaan sepele dalam hubungan mereka. Tapi, jika yang berbeda adalah  sifat tetapi satu hobi, dijamin pasangan akan bisa saling mengisi sambil having fun.. Inilah yang  kita sebut dengan berada di frekuensi yang sama, tapi tetap jadi diri sendiri.

   



Selengkapnya...

Friday, August 13, 2010

Hiduplah Dengan Bangga

Hidup itu terlalu singkat utk diisi dengan keluh kesah

Hidup itu terlalu berwarna utk dirangkum dalam dua warna, hitam dan putih

Hidup itu terlalu berharga utk ditinggalkan begitu saja, tanpa karya

Hidup itu terlalu sibuk, hanya utk diisi dengan prasangka

Hiduplah dengan bangga, Hiduplah dengan gagah

Reguk saripati dunia, dengan demikian, kau tidak akan menyesali hidupmu
Selengkapnya...

Be Proud Of Yourself

Seperti kata Einstein, keberhasilan ditentukan oleh 99% usaha, dan 1% bakat. See.. bakat itu cuma berperan 1%. Karena percuma kalau punya bakat, tapi malas. Jadi, jangan mudah merasa minder atau menyerah, ketika kita merasa tidak punya bakat di bidang tertentu. Sebenarnya, kita dah punya modal penting untuk berhasil, yaitu minat. Jadi, berusahalah mati-matian utk menguasainya. Taklukkan rasa bosan, tidak percaya diri dan lelah. Berjuanglah meskipun itu sampai harus berdarah2, dan terluka.


Mari saya ambil contoh, kisah hidup seorang teman. Dia begitu menyukai desain grafis, tapi ga punya basic apa2 krn dia jurusan mesin. Tapi, dia belajar menaklukkannya, meskipun dengan segala keterbatasan, karena dia buta warna tersier ( parsial ). Dan akhirnya, dia berhasil menguasainya, padahal...dia merasa tidakpunya bakat. Padahal, itu hanyalah  perasaan kita. Karena itulah wahai sahabat, jangan pernah takut mencoba segala hal. Krn bisa jadi, diantara hal2 yg nekat kita lakukan itu, tersembunyi bakat yg sebenarnya.

Tidak ada salahnya menjadi idealis. Tapi, harus pandai menempatkannya dan harus menguasai cara mengkomunikasikannya yang benar. Karena, jika tidak pandai membaca situasi dan memilih kata-kata, idealis itu malah akan menjadi bumerang buat kita. Ada kalanya, kita harus tahu kapan harus bicara, dan kapan harus diam. Sebab, bisa jadi, hal baik yang kita utarakan, malah jadi bencana, kalau dikatakan disaat yg tidak tepat.

Membedakan antara bersikap sabar dan diinjak-injak Tahukah sahabat, bahwa kita benar-benar  harus berhati-hati dalam menempatkan sabar dan ikhlas, karena jika salah menempatkan, maka keikhlasan itu justru akan menghinakan kita. Sabar yang keterlaluan akan membuat diri kita tampak hina dan mudah terinjak2. Sabar masih bisa ditolerir, sepanjang itu tdk melanggar batas-batas norma. Marah dan protes terhadap ketidak adilan itu, diperlukan. Bukan untuk memusakan rasa dongkol, tapi untuk memberikan pelajaran, agar orang yang berbuat kesewenangan itu tahu, bahwa apa yg dia lakukan itu salah dan ada konsekuensinya.

Sabar boleh, sepanjang itu mengusik harga diri dan nilai2 kemanusiaan. Tapi, kalau batas ini dilanggar, kita memang harus marah, untuk memberikan dia pelajaran.

Jangan memberi stigma buruk pada diri sendiri. Percayalah pada diri sendiri. Yakinlah pada diri sendiri, bahwa kita ini PATUT dicintai. Berusaha dulu, beranikan diri, jangan takut ditolak, hanya karena kita menganggap diri sendiri aneh. Percayalah ... we are unique So.. be proud of yourself
Selengkapnya...

No Body To Some Body



Tahukah wahai sahabat, nilai diri kita, tidaklah ditentukan oleh persepsi orang lain. Kita lah yang memberi nilai pada diri sendiri. Kitalah yang bisa membuat diri ini bernilai atau tidak bernilai. Hanya kita.

Jadi, kalau kita merasa nothing, itu karena kitalah yang memutuskan begitu, bukan orang lain. Kepercayaan diri yang memancar dari dalam diri akan menimbulkan aura positif yang membuat orang menoleh pada kita.

Tuhan itu menciptakan setiap manusia, dengan tugasnya masing2. Ada seorang sahabat yang pernah melalui masa remaja yang mengerikan. Dibullying melalui kekerasan verbal ( dikata2in, dihina2, dll ), dimusuhi seluruh teman sebaya nya 1 angkatan. Di saat itu, ia merasa seperti sampah. Tidak berguna dan berharga.

Tapi, tumbangkah dia ? TIDAK. Dia menolak untuk jatuh. Maka, iapun menggali apa yang ia bisa. Dia berusaha bangkit utk menilai harga dirinya sebagai manusia. Dia belajar siang malam. Membaca bahan bacaan apa saja. Mencoba apa saja.. Dan hasilnya ? Ia menikmatinya sekarang. Dia dikenal dan dihargai teman2 karena ia menguasai banyak hal yang tidak bisa dikuasai sekaligus oleh orang lain. Segala usaha ini membuatnya nampak "mahal"

Ia bangkit dengan persepsi baru, bahwa "aku berharga". Ini juga berlaku buat kita semua. Berjuanglah mati-matian, kalau perlu sampai berdarah2. Buatlah diri kita "tak tertandingi". Pengakuan itu harus kita sendiri yang  perjuangkan..

Bangkitlah dari nobody, menjadi somebody. Yakinlah pada kuasa Tuhan.. Yakinlah.. bahwa kita semuadiciptakan ke dunia ini, bukanlah untuk kesia-siaan.

Janganlah sesekali berpikir pendek.. Tuhan itu Maha Besar, Maha Adil. Dunia ini terlalu indah utk ditinggalkan begitu cepat. Seperti kata Andrea Hirata "Jelajahilah dunia. Reguklah sari pati dunia. Maka, kau tdk akan menyesali hidupmu."
Selengkapnya...

Life is Simple

1. Berpikir luas dikala sempit
Banyaklah menengok kehidupan dan masalah org lain yang jauh lebih berat daripada kita. Lihatlah, bagaimana mereka bisa bertahan hidup dan masih tetap bisa tersenyum atas kehidupan mereka. Berkacalah pada mereka yg sulit, maka sungguh... ini akan membuat kita bersyukur atas apapun yg kita alami. Melihat hidup mereka yg lebih "darurat" dari diri kita, akan membuat kita merasa "masalahku belumlah apa-apa". Inilah yg disebut berpikir luas saat keadaan terasa sempit. Bersyukurlah selalu, karena ia akan sejukkan hati kita yg kering

2. Memberi saat kekurangan
Banyak orang mengira, bahwa bersedekah/menolong bertujuan utk menolong orang lain. Padahal itu SALAH besar. Bersedekah itu adalah untuk menolong diri kita sendiri. Karena kebaikan itu seperti investasi. Ia akan berbuah manis, pada saat yg tepat, yaitu saat kita paling membutuhkannya. Jika ingin hidup mudah, maka mudahkahlah hidup orang lain. As simple as that.
Maka, jika merasa kekurangan, justru disaat itulah harusnya kita gencar memberi. Saatnya kita hidup menggunakan matematika Tuhan. Memberi 1, berbuah 10. Karena saat memberi 1, akan datang 10 yg menggantikannya. Jalan keluar dari kekurangan mana lagi yang lebih enak daripada memberi. Syaratnya cuma 1 :ikhlas.

3. Ikhlas di saat membutuhkan
Mari merubah paradigma berpikir kita. Mari memandang bahwa semua yg terjadi dalam hidup kita itu adalah baik. entah itu bahagia ataupun duka. Karena bahagia adalah nikmat agar kita bisa menghargai kesempitan.
Sedangkan duka adalah nikmat agar kita bisa menghargai kesempatan.
Hidup adalah nama lain dari berjuang. Dan keikhlasan itulah yang membuat segala duka dan derita terasa lebih manis, karena kita tahu, ada balasan manis dibalik semua ini.
Ikhlas atau tidak, kita tetap menjalani hidup yg rumit. Lantas, mengapa harus menggerutu, sedangkan hidup itu terlalu singkat utk diisi dengan keluhan. Maka jalanilah semua dengan rasa ikhlas,karena hanya dengan itulah, kita bisa menjalani hidup dengan kelapangan hati dan kebahagiaan


Selengkapnya...

Thursday, August 5, 2010

Syarat Bahagia

Banyak orang yang ingin bahagia
Tapi mereka memberi syarat untuk kebahagiaannya..
"Aku akan bahagia jika sudah lulus kuliah"
"Aku akan bahagia jika sudah menikah"
"Aku akan bahagia jika sudah memiliki anak"
"Aku akan bahagia jika sudah memiliki rumah"
"Aku akan bahagia jika sudah punya ini dan itu"
bla..bla..bla

Demikianlah syarat-syarat yang kita beri pada diri sendiri untuk bahagia
Jika tak mencapainya, kita belum bahagia..

Padahal, wahai kawan...
Bahagia itu tak bersyarat dan tak butuh syarat
Bahagia itu sudah ada di hati kita, di dalam jiwa ini
Kita saja yang kadang terlalu angkuh untuk menemukannya...
Selengkapnya...