Seperti kata Einstein, keberhasilan ditentukan oleh 99% usaha, dan 1% bakat. See.. bakat itu cuma berperan 1%. Karena percuma kalau punya bakat, tapi malas. Jadi, jangan mudah merasa minder atau menyerah, ketika kita merasa tidak punya bakat di bidang tertentu. Sebenarnya, kita dah punya modal penting untuk berhasil, yaitu minat. Jadi, berusahalah mati-matian utk menguasainya. Taklukkan rasa bosan, tidak percaya diri dan lelah. Berjuanglah meskipun itu sampai harus berdarah2, dan terluka.
Tidak ada salahnya menjadi idealis. Tapi, harus pandai menempatkannya dan harus menguasai cara mengkomunikasikannya yang benar. Karena, jika tidak pandai membaca situasi dan memilih kata-kata, idealis itu malah akan menjadi bumerang buat kita. Ada kalanya, kita harus tahu kapan harus bicara, dan kapan harus diam. Sebab, bisa jadi, hal baik yang kita utarakan, malah jadi bencana, kalau dikatakan disaat yg tidak tepat.
Membedakan antara bersikap sabar dan diinjak-injak Tahukah sahabat, bahwa kita benar-benar harus berhati-hati dalam menempatkan sabar dan ikhlas, karena jika salah menempatkan, maka keikhlasan itu justru akan menghinakan kita. Sabar yang keterlaluan akan membuat diri kita tampak hina dan mudah terinjak2. Sabar masih bisa ditolerir, sepanjang itu tdk melanggar batas-batas norma. Marah dan protes terhadap ketidak adilan itu, diperlukan. Bukan untuk memusakan rasa dongkol, tapi untuk memberikan pelajaran, agar orang yang berbuat kesewenangan itu tahu, bahwa apa yg dia lakukan itu salah dan ada konsekuensinya.
Sabar boleh, sepanjang itu mengusik harga diri dan nilai2 kemanusiaan. Tapi, kalau batas ini dilanggar, kita memang harus marah, untuk memberikan dia pelajaran.
Jangan memberi stigma buruk pada diri sendiri. Percayalah pada diri sendiri. Yakinlah pada diri sendiri, bahwa kita ini PATUT dicintai. Berusaha dulu, beranikan diri, jangan takut ditolak, hanya karena kita menganggap diri sendiri aneh. Percayalah ... we are unique So.. be proud of yourself
0 comments:
Post a Comment