Tuesday, July 27, 2010

Tidak Ada Yang Gratis

Tidak ada yang gratis dalam hidup, apapun yang ingin didapat selalu bermuara pada pengorbanan. Butuh perasan tenaga, waktu, pikiran keringat dan bahkan darah. Tak pernah ada sedetikpun dalam hidup yang terlewat tanpa pengorbanan. Bila kita runut sejak awal, ternyata ia sudah ada sejak awal penciptaan manusia dan terus akan bergulir sampai kiamat menamatkan episode dunia fana ini. Pengorbanan adalah nama lain dari perjuangan. Pengorbanan dan perjuangan adalah dua sisi mata uang tak terpisahkan. Hidup adalah tentang perjuangan tak kenal lelah dan tentu saja akan membuahkan konsekuensi logis, pengorbanan.

Kita sepatutnya sejenak menoleh ke belakang. Pada perjuangan para pendahulu kita. Para mujahid yang dengan segenap potensi yang ada pada dirinya untuk berjuang sekuat tenaga menegakkan kebenaran Tak terukur pedih, payah dan lara yang mereka terima. Tapi sungguh, semua kepedihan tak membuat langkah jadi surut. Karena mereka tahu tak ada yang gratis untuk kemerdekaan, eksistensi, dan harga diri.

Tekad yang telah membaja dan mengakar kuat dalam sanubari, menjadi energi yang menyuntik semangat, meruntuhkan segala aral keterbatasan manusia. Membuatnya mampu melampaui limit kemampuan dan menghasilkan sebuah perjuangan yang menorehkan sejarah emas perjalanan anak bumi. Takkan lekang ditelan zaman.

Terlalu banyak kisah yang dicatat oleh waktu. Lihatlah Bilal. Seorang budak hitam yang teguh menyatakan ketauhidannya. Tetap tegar walau dipanggang dibawah terik gurun yang panas, belum lagi ditambah cambukan dan tindihan batu diatas tubuhnya yang ringkih. Atau kisah Ali bin Husain yang menyuplai makanan bagi fakir di tengah kegelapan malam. Sendirian memikul beras yang berat di punggungnya. Dalam kesenyapan, tanpa seorangpun yang tahu. Barulah saat ia meninggal, orang-orang menyadari bahwa dialah yang selama ini jadi penolong kaum papa. Selain itu, ada kisah pengorbanan paling masyur yang dikisahkan Al Qur’an, kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.  Betapa anak yang telah ditunggu sekian lama, dalam penantian panjang penuh harap di usia renta harus disembelih ! Tapi dengan keimanan dan kepatuhan yang sempurna, pengorbanan itupun dilakukan.

Satu-satunya yang muncul adalah kesadaran tentang penghambaan total pada Dzat Yang Maha Kaya, yang sungguh takkan mengambil sesuatu tanpa menyisakan yang lain. Begitulah . . . dan kisah ini menhadi rujukan pentimg bagaimana seorang hamba bersofat mukhlis.

Tak ada yang gratis dalam hidup. Semakin tinggi yang ingin diraih, akan semakin besar pengorbanan yang ditumpahkan. Seperti jika ingin menikmati fasilitas hotel, kemewahan yang didapat akan sebanding dengan kocek yang harus  dirogoh. Bahkan ada hotel berbintang yang memasang tarif 150 juta per malam !!!
Bayangkan, untuk mendapat kemewahan dunia yang cuma sementara saja harus merogoh kocek sedemikian mahal. Lalu berapa harga yang harus dibayar untuk mengecap kenikmatan abadi akhirat, yang Allah janjikan 99 kali lebih dahsyat dari dunia ? Mahal, sangat mahal bahkan. Karena itu butuh kerelaan yang luar biasa. Untuk berkorban yang terbaik.

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kukuh “ ( QS Ash Shaff 4 )

Tak ada yang gratis. Segala sesuatu harus dibayar dengan mahal. Baik itu kemungkaran ataupun kebaikan. Lalu mengapa kita tidak mencoba mengalihkan energi untuk benar-benar bekerja mencapai sesuatu yang lebih agung dan abadi ? Sudah saatnya berkorban untuk kenyataan bukan hal semu nan kontemporer. Saatnya membuat hidup yang cuma sebentar ini lebih bermakna. Saatnya membuat nyawa yang cuma satu-satunya ini bermanfaat. Mari mengejawantahkan pengorbanan dalam realitas perjuangan yang bermaslahat bagi umat. Jangan ada kata lelah. Tanamkan dalam hati, “ Tak ada yang gratis untuk apapun”, termasuk surga.

1 comments:

nonhelda said...

"Kerinduan yang terdalam padamu entah kenapa…
Setiap detik detik waktuku selalu mengingat dirimu…
entah mengapa.....
Setiap ku merenung,aku teringat namamu....
Aku...... teringat semua tentang kamu.. tapi aku tak tahu entah mengapa…
Inilah yang terjadi padaku,yang tak bisa kutahan gejolak rasa rindu ini
Tak bisa kutahan bila ku mendengar suaramu
Tak bisa kutahan rasa ingin berjumpa denganmu
Tak bisa kutahan derap langkahku segera menghampirimu
Kumohon jangan pisahkan dia dari diri ini
Kumohon berikan kebahagian ini abadi bersamanya
Semoga dia menjadi cinta terakhir untukku..

Lalu ada seorang perempuan mendekati pria itu dan berkata,"puisimu romantis banget mas.."
pria itu lalu menjawab,"Iya dongg..eh, yuk ke warung sebelah,lapar nih, mana rokokku juga udah abis nih". Perempuan itu berpikir sejenak,lantas dia segera melemparkan sandalnya ke pria tersebut dengan berkata :"ooo... jadi kamu melantunkan puisi yang romantis tadi cuma ingin rokok & makan gratis lagi kayak dulu gitu yaaa....?" Pria itu tertawa terbahak- bahak,sambil berkata piss...piss, damai damai.. gitu aja kok marah..? hehehe...

Post a Comment